30 Bulan - Learn to Socialize

Bulan ini Ahnaf menunjukkan perkembangan baru yang luar biasa. Aku ga menyangka akan menemukan 'harta karun' di setiap bulannya. Jikalau tidak kucatat, tentu aku tak akan begitu merasakan pencapaian-pencapaian Ahnaf. 😢 Dan bulan ini, akhirnya dia mulai 'beraksi' mengekspresikan minat untuk berteman.


1. Bermain dengan teman sebaya

Hoho. Akhirnya, selain tante kecil di kampung, Ahnaf mau berteman dengan anak seumurannya. Semenjak aku ngajar di TK dan Ahnaf selalu ikut denganku, Ahnaf jadi berani bermain dengan anak-anak. Padahal selama ini, tiap ketemu kiddos, pasti minta putar :) Sekarang juga masih sih, tapi ga sengotot dulu. Udah berani asal aku tetap berdiri di sampingnya.
Kalau kuperhatikan, posisi Ahnaf ketika bermain dengan anak usia TK, tentu saja masih menjadi anak bawang, haha. Hanya mengekor dan ikut bersorak ria. Sedangkan saat dia bermain dengan teman seumurannya, dia bisa berganti dua peran. Menjadi pemimpin atau teman setia, wkwk. Alhamdulillah sejauh ini aku ga pernah menemukan Ahnaf berada di posisi pengikut. Dia selalu punya inisiatif bermain dan menghibur teman. Bila diminta tolong, dia tetap mengerjakan lalu kemudian mencoba mengambil alih posisi dengan membuat permainan lain. :) Ahnaf, kamu berbakat sekali jadi pemimpin.

2. Menyuruh orang lain pindah

Saking berbakatnya sampai berani memerintah orang lain. Hhh. Om kecilnya nih yang selalu jadi target sasaran. Entah apa saja bisa jadi alasan untuk mengambil posisi orang lain. Kalau sudah begini, meskipun omnya sudah pindah, Ahnaf akan tetap meraung marah lalu berakhir dengan tangisan penuh kekesalan. Pertanda bahwa aku kurang memperhatikan Ahnaf. Pertanda bahwa orang rumah sibuk dengan urusannya masing-masing dan Ahnaf menjadi kesepian.

3. Memasang pose menantang

Entah darimana dia mempelajari ini :( Aku kaget sekali melihat Ahnaf menggigit bibir bawahnya sambil melotot pada Abinya di balik layar HP. Dia tidak menganggap itu masalah, tapi bagiku yang punya pengalaman buruk dengan pose seperti itu, langsung menghardik Ahnaf, memberi tahu alasan mengapa tidak boleh bersikap seperti itu, dan memberi sangsi yang cukup membuat Ahnaf 'menyesal'. Dia belum tahu moral atau aturan hidup di dunia ini. Aku tahu itu. Maka saat dia menunjukkan satu perbuatan buruk, aku serta merta mengajaknya bicara dua mata. Menatap dalam dan menyampaikan sebab dan akibat bila bertahan berperilaku seperti itu. Alhamdulillah, segala pujian bagi Allah, Ahnaf tidak meneruskan perbuatannya. Selain tidak ada seorang pun yang ia lihat berpose seperti itu, aku selalu menatap tidak suka jika sekali dua kali dia memancing responku.

4. Menggambar lingkaran

Kurang yakin sih sejak kapan Ahnaf bisa membuat lingkaran. Rasanya sudah cukup lama semenjak dia coret-coret diatas kertas. Tapi seingatku, Ahnaf mulai bisa menggambar lingkaran utuh beberapa pekan yang lalu. Dia belum asik menggambar sendiri, mungkin karena masih coret-coret ya? Hahaha. Kalau kutanya ini gambar apa, dia tidak konsisten menyebut namanya. Awalnya dia bilang gambar ikan besar, kemudian kutanyakan lagi, Ahnaf menyebut itu gambar kapal. Okelah hahah.

5. Memanjat dan turun sendiri

Dengan ketinggian yang lebih daripada sebelumnya. Sekarang Ahnaf berani memanjat sampai di tingkat 3 rak buku. :) Dia juga sudah mau mencari jalan untuk turun sendiri. Sebelumnya mah minta tolong terus untuk diturunin.

6. Bisa menahan pipis

Penemuan diluar dugaan. Sampai saat ini, Ahnaf belum ingin masuk ke toilet untuk BAB. Selalu aja melapor setelah pupnya keluar. -_- Jujurly, toilet training itu paling menantang diantara semua proses perkembangannya. Tapi hebatnya, waktu itu ketika mandi, dia mendesakku untuk mengangkatnya ke kloset, katanya sih mau pipis. Tanpa berharap apa-apa, kuangkat dia duduk dan terdengarlah suara familiar. :) Ahnaf beneran pipis di kloseeet. Huhuhu. Terlalu hebat sampai aku tak mampu berkata-kata. Ini pencapaian!

7. Meniru pose om kecilnya

Ketika bermain game mobile :( Ampuni aku ya Allah. Melihat Ahnaf yang senang memegang hpku dengan posisi horizontal, hhhh membuat hatiku patah berkeping-keping. Untuk menyembuhkan luka hatiku eaaa, aku meminta mereka berhenti main saat Ahnaf mendekat. Kalau Ahnaf mewek mau lihat mereka main, segera kualihkan keinginannya dengan mengajak Ahnaf membaca buku bersama. Alhamdulillah cara ini selalu mempan.

8. Menjanjikan sesuatu

Hahahaha. Biasanya, makanan kesukaan Ahnaf selalu dihabiskan seketika. Saat aku meminta makanannya dan sudah habis, "Nanti beli sama-sama. Yah? Besok kita beli sama-sama." Hahahah. Anakku sayang.

9. Mau membuka pakaian sendiri

Yap. Sama sekali tidak mau diinterupsi. Pokoknya baju itu harus lepas karena usaha dia sendiri. Kalau bajunya longgar, ga masalah. Tapi baju shalatnya itu yang sudah kekecilan dikit, Ahnaf tetap memaksa untuk tidak dibantu. Sambil ngomel-ngomel, dia berusaha sendiri sampai berakhir dengan tangisan frustasi. Hahaha.

10. Mengatakan malu

Hebat! Ahnaf sudah mengenali kata malu. Kalau kuminta dia ikut bergabung dengan anak-anak lain, kata malu akan meluncur dari mulutnya sembari bersembunyi di belakangku. Bahasa verbal dan gestur tubuhnya seirama.

11. Memasang Puzzle

Puzzle rumah-rumahan
Sumber: https://m.facebook.com/yugitoys/posts/ketika-puzzle-dan-rumah-rumahan-bersatu-terciptalah-mainan-yang-bikin-kamu-makin/507363479670542/


Puzzle
seperti ini apa sih namanya? Ahnaf akhirnya bisa menyambungkan puzzle-puzzle tersebut dengan lurus. Pertama kali berhasil, Ahnaf super betah sampai 30 menit lebih dia asik menyambung-nyambungkan semua puzzle memanjang seperti jalanan. Sebuah pencapaian lagi, kan?


12. Mengulang kembali ujung ayat yang didengarkan

Alhamdulillah bini'matihi tathimmushshaalihaat. Kalau selama ini dia fokus mendengarkan, sekarang akhirnya Ahnaf bisa mengulang ujung ayat bersama-sama. Kelihatannya aku sudah bisa nih mentalqinkan surah-surah pilihan sembari memberikannya pengertian mengenai ayat yang ia baca.