Saat Masalah Terselesaikan dengan Shalat

Keyakinan dan kesabaran adalah dua hal yang menjadi lesson learned pekan ini. Meyakini bahwa pertolongan Allah itu dekat, dekat sekali. Terutama di saat masalah itu makin pelik rasanya. Kesabaran yang kupelajari adalah kemampuan untuk menunggu pertolonganNya. Tentu saja dengan cara yang telah Allah tunjukkan:

🌸🌸🌸

Ùˆَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ ÙˆَٱلصَّÙ„َÙˆٰØ©ِۚ ÙˆَØ¥ِÙ†َّÙ‡َا Ù„َÙƒَبِيرَØ©ٌ Ø¥ِÙ„َّا عَÙ„َÙ‰ ٱلْØ®َٰØ´ِعِينَ 

Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. 

QS. Al Baqarah ayat 45 

🌸🌸🌸 

Betul, shalat itu memang sulit bila tak mampu melepaskan diri dari dunia walau cuma 5 menit saja. Padahal, keinginan dan kekhawatiran semuanya berada dalam kuasa Dzat yang kita sujud di hadapanNya. Bagaimana mungkin kita tergoda untuk segera mengakhirkan hubungan dengan pemilik kekuasaan? 

:( 

Begitulah keadaanku kemarin sebelum mendengar tadabbur Quran Surah Al Fatihah dari ustadz Adi Hidayat. Tujuanku menyimak hanya untuk referensi menulis jurnal Quran yang kuikuti challenge-nya di @quranjournal_id. Tau-tau, apa yang beliau sampaikan membuka pikiran, dan hati yang tenang saat mendengarnya, ikut menerima nasehat beliau dengan mudah. 

Betapa BESAR pengaruh shalat jika dilakukan dengan khusyuk. Khusyuk pun tidak bisa diraih kecuali dengan memahami makna bacaan shalat. Perlu diyakini sebelumnya, shalat bukan sekedar ibadah wajib yang dikerjakan untuk menggugurkan kewajiban saja. 💔Tapi ia adalah kesempatan untuk kita makhlukNya yang lemah, meminta hajat kepada Pemilik Segalanya. 

Maka setelah aku melaksanakan shalat, beban itu juga telah kuserahkan sepenuhnya kepada Allah. Aku diarahkan olehNya untuk memperjuangkan, alih-alih berdiam diri menunggu dia melakukan pergerakan. Menumpas kelemahan diri, memaksa tubuh untuk bergerak. 

Setelah itu, keajaiban masih belum menyapa. Aku diminta bersabar lagi. 

Baiklah, aku menunggu. 

Kali ini aku yakin, berdiam sembari memasrahkan urusan ini pada Allah adalah tugasku dariNya. Tak butuh waktu sehari, Allah menurunkan kelapangan hati pada kami, dan ketenangan pada diriku. MasyaaAllah, alhamdulillah, Maha Benar Rabbku dengan segala firmanNya.  ðŸ˜­

Pekan ini, aku belajar untuk lebih mengencangkan doa di waktu shalat dan memperjuangkan sepenuh jiwa apa yang menjadi kewajibanku. 

 ðŸŒ¸ðŸŒ¸ðŸŒ¸ 

Totalitas melakukan kewajiban "untuk meraih keridhaanNya", adalah cara memperoleh kembali hak yang kita perjuangkan. 
 ðŸŒ¸ðŸŒ¸ðŸŒ¸