24 Bulan - Amazing Two has Started

Di usia 2 tahun, daya serap informasi anak sangat berkembang, sehingga kita mesti berhati-hati dan tak pernah lupa dengan sebuah teori, masa kanak-kanak adalah kesempatan emas kita membangun generasi dengan pondasi terkuat melawan derasnya terpaan ujian di masa depan. 

🌸🌸🌸

وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا 

Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.

Quran Surah an-Nisaa ayat 9 

🌸🌸🌸

Allah sudah memperingatkan kita, loh. Berhati-hati, jangan sampai anak kita lemah mental lemah iman. Naudzubillah. Dan waktu terbaik untuk membangun kekuatan iman dan jiwa itu adalah di usia dininya. 

Sebenarnya ayat ini bercerita tentang seseorang yang sudah mendekati akhir hayat dan akan berwasiat kepada ahli warisnya. Ada juga riwayat yang mengatakan, makna ayat ini ditujukan untuk pengasuh anak yatim untuk memperlakukan mereka dengan baik, sebagaimana mereka ingin anak-anak mereka juga diberi perlakuan yang menyenangkan. Tapi bagi ustadz Fauzil Adhim, di bukunya yang saya lupa judulnya, hoho, berkali-kali beliau mengutip ayat ini untuk mengingatkan orangtua agar senantiasa berbuat sesuatu hanya untuk memperoleh ridhoNya, serta menjaga lisan dari perkataan yang tidak benar atau berbohong. 

Kita tahu bahwa anak kecil seringkali mendapat perlakuan tidak adil dari orang dewasa. Mereka menelan bulat-bulat kebohongan yang diciptakan untuk "katanya" menjaga anak mereka dari kemudharatan yang lebih besar. Hadeuh. Padahal yang mereka lakukan justru lebih besar akibatnya dari perkara yang akan menimpa anak bila kita menyampaikan yang sebenarnya. Sesuai deh dengan judul post ini. Jadi..... 

Sebelum makin lewat 2 tahun pertamanya, aku harus menyelesaikan tulisan yang udah lama mengendap di draf. Untuk melatih kemampuan observasi lalu menjabarkannya dalam tulisan, aku perlu membuat menuliskan apa saja yang Ahnaf lalui dan kuasai selama 1 bulan itu. Meskipun sekarang udah hampir masuk bulan keduanya sih. Oke langsung aja deh, seperti apa Ahnaf di usia 2 tahun? 

1. Just Asking Everything

"Apa itu?" atau "Apa ini?" Digunakan terutama saat ia tidak mengetahui suatu objek. Baik yang nyata maupun di buku. Seringnya sih, ya di buku. Apalagi buku baru, banyak tanya dulu baru bisa menyimak isi cerita. Aku jadi harus khatam duluan sebelum bacain ke Ahnaf. 

Kata "Ah?, Hah?" Nah ini kalau minta penjelasan lebih rinci, haha. Banyak objek benda yang sudah kuberitahu namanya, tapi setelah dikasih tau, Ahnaf masih menuntut penjelasan. Akhirnya kuberitahu semua informasi benda tersebut, mulai dari apa fungsinya, warna apa, siapa yang biasa make barang itu dan ada berapa jumlah bendanya di buku. 

Selain itu, kalimat ini: "Ummi mau em?" atau "Abi mau ngapain?" Udah jelas ya ini kapan digunakan wkwk. Ahnaf bisa kok menggunakan kalimat sesuai dengan situasi, alhamdulillah

"Manaaa? Dimanaa?" Sering terdengar saat dia meminta sesuatu. Pokoknya ditanyaaaain terus sampai dapat. 😆

2. Hobi Melempar Barang

Ada 4 tahap kemampuan manusia meregulasi emosi. Yang pertama nangis, itu tahapan bayi. Kedua, menggunakan fisik. Ahnaf ada disini sekarang. Ngga cuma melempar, dia juga mulai memukul saat menginginkan sesuatu. Kata favoritku, "Ahnaf, ummi tidak suka dipukul. Ahnaf bisa bicara pelan-pelan." PR kami agar Ahnaf naik tahapan adalah, tidak adu mulut didepannya, banyak menunjukkan kasih sayang, mempraktikkan inhale-exhale saat emosi, dan menyampaikan ketidakmampuan kita untuk mendampingi sebab kelelahan atau sakit misalnya. 

3. Mengekor

Hahaha. Aku jadi ingat masa kecilku. Sebagai anak sulung dengan adik berjarak 2 tahun, juga lingkungan tetangga yang anak-anaknya masih kecil, aku sering jadi ketua geng atau bos komplek. Rasanya terhormat gitu ya, wkwk, tapi seringnya, aku merasa terganggu, karena pengen atuh sendirian. 

Kalau Ahnaf, ada di posisi mengekor omnya usia SD kelas 6. Apa-apa diikutin. Mau baca buku juga model bukunya mesti sama wkwk. Posisi pun diusahakan mirip. Haha, haduh anakku, siap-siap ya diekorin adik, insyaaAllah. 🤭

4. Mulai Suka Mindahin Posisi Barang

Seriously. Perkara ini mengganggu sekali kalau di rumah orangtua. Soalnya ya, barang-barang itu bukan milikku, pertama, dan kedua, kakek neneknya tipikal orang bersih dan rapi. Sering tiba-tiba ada tutup toples di dalam lemari pakaian, 😭 atau kaus kaki kotor disamping kulkas, huhu. Untungnya Allah memberiku petunjuk untuk selalu menjadi yang pertama menemukan benda simpanan Ahnaf. Masalah begini alhamdulillah ga bikin diriku emosi, wkwk. Jadi aman-aman aja, asal aku yang jadi penemu pertama, hohoho. 

5. Bisa Menghibur Dirinya Sendiri

Kalau kami asik main hp malam hari, Ahnaf juga berusaha cari kesibukan. Sering kuperhatikan apa yang dia lakukan saat kami tidak meladeninya. Main peran dengan boneka beruang, berekspresi di cermin, bongkar kaset radio di laci, mainin bedak, atau yang paling ideal: baca buku. ❤️ Biasanya saya berhenti main hp kalau Ahnaf udah ambil buku. Kesempatan emas untuk menemaninya berliterasi riaaa. 

6. Takut Gelap

Dulu ngga takut sih. Pas masuk 2 tahun, apalagi sekarang, panik banget kalau lampu dimatikan. Meskipun ada lampu tidur, tetep aja dia ga merasa aman. Akhirnya Ahnaf cari ketenangan dengan memegang siku orang yang tidur disampingnya. 

Lampu tetap kami matikan. Kalau pun ngga diizinkan, saya coba sampaikan, "ini sudah larut malam, kita mesti tidur dan lampu dimatikan. Karena kalau lampu nyala, Ahnaf ga tidur-tidur. Maaf ya, lampunya dimatikan. Tik." Walaupun jawabannya tetap ngga, kami ngotot matiin lampu. Maaf ya, nak. 

7. Tak Lepas dari Susu Dot 

Dalam sehari, bisa 5 kali Ahnaf minum susu. Bangun tidur, waktu dzuhur, asar, sebelum tidur 2 kali dan tengah malam. Kalau berpergian mesti stok lagi. Sedihnya, dia jadi malas makan nasi, huhu. Kata neneknya, porsi makan seusia Ahnaf itu mesti 1 sendok nasi. Ini 5 sendok makan udah ya Allah, bersyukur banget. 

8. Kosakatanya Unexpectable

Betul! Sebagian besar kata yang dilontarkan, aku merasa tidak pernah menyebutkannya. Kemungkinan dia dengar dari anggota keluarga di circle 1 dan 2. Yang berarti, semua kata yang ia dengar, disimpan baik oleh Ahnaf. MasyaAllah. Semoga aku ga banyak salah bicara didepannya. 🤧 Habislah hamba jika tiba-tiba ada kata kurang baik yang keluar dari mulutnya. 💔

Hmm. Sepertinya itu saja untuk milestone-nya di tahun kedua. Banyak kan, ya? Banyak dong. Soalnya baru sekarang buat catatan perkembangan Ahnaf. Kalau dari dulu disusun, pasti lebih sedikit daftarnya. Ini aja mau kutambahin, tapi sudah masuk di bulan selanjutnya insyaaAllah. Oke, sekian milestone perdana dari Ahnaf hamba Allah yang taat dan baik hati. 🤭 Aamiin