Pagi Penentu Hari

Pertengahan bulan Juli 2021, covid-19 kembali berdesakan masuk ke Indonesia. Awalnya daerah yang terdampak di sekitar ibukota saja. Namun, hari terus berjalan tanpa pengawasan ketat menyebabkan covid tiba juga di wilayah Timur. 

Welcome back :(

Huft... Down banget deh. Ga mood sama sekali. Bawaannya lemesss. Selain karena banyak pikiran, aku sadar mager datang datang dari aktivitasku pagi ini. Hari yang kumulai di pagi yang diberkahi, tidak ku-awali dengan membaca al Qur'an maupun dzikir. Astagfirullah wa atuubu ilaihi.

Belum lagi berita negatif yang tumpah ruah di sosmed. Terjun bebas lah semangat untuk produktif. Laa hawla walaa quwwata illa billah. Pikiran memang mengambil banyak aksi untuk tubuh. Pantas Allah pernah mengatakan seperti ini,

  وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ –رَضِيَ اللهُ عَنْهُ–: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ –صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ– ، قَالَ: ((يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).”

🌸🌸🌸

Nih aku kasih wallpaper doa biar ga mudah suudzan lagi ^♡<

Doa agar selalu berbaik sangka
Doa agar selalu berbaik sangka

Dan artinya:
"Ya Allah, aku memohon pertolongan kepada-Mu untuk mengerjakan amal-amal yang Engkau cintai, (aku memohon) kepasrahan yang benar kepada-Mu, dan berperasangka yang baik kepada-Mu."
Bagus banget kan doanya 🥺. Jangan lupa diamalkan ya!
🌸🌸🌸

Okay lanjut. 
Di awal pekan ini selama 2 hari berturut-turut, aku semangat untuk beraktivitas. Bahkan mengantar Ahnaf ke perpustakaan yang jaraknya luar biasa untuk ditempuh ibu hamil sepertiku. Bahagia rasanya melihat Ahnaf bersosialisasi. 

Lanjut di hari Rabu dan Kamis, undangan seminar hasilku tiba. Aku sudah harus menyetor skripsi kepada dosen yang tersebut namanya, hari itu juga. Sebab, rentang waktu penerimaan undangan oleh dosen dan waktu seminar hasil, hanya 1 pekan.  Suamiku dengan ringan hati segera tancap gas mengantarku kesana kemari. Jadi lah dua hari itu kami nge-bolang. Namun syukur alhamdulillah, Allah mudahkan urusan. Aku tidak perlu menemui dosen karena hampir semuanya sedang tidak di rumah, sehingga surat dan skripsi, kutitip saja di teras keluarganya.

Kecuali 1 dosen penguji. :) kami kesulitan menemukan rumahnya. Seperti orang safar di tengah gurun, seringkali dihadapkan fatamorgana. Aku bahkan sudah mengetok pintu rumah yang salah. Didesak oleh feeling ga enak, kutelpon segera teman yang sempat merespon pertanyaanku di grup kelas. 

Dan benar. Itu bukan rumahnya. Yassalam

Sebenarnya seru sih hunting rumah dosenku itu. Aku sampai tertawa lepas melihat wajah suamiku yang tertekuk karena lelah. 🤭 Hanya Ahnaf yang masih memancarkan semangat di wajahnya. Hahaha.

Di hari Jum’at, setelah kami berkelanjutan 4 hari, kami akhirnya stay home doing nothing. Bukan karena aku udah malas memproduktifkan diri, tapi ada keputusan yang tidak kusetujui dari suami yang membuatku males ngapa-ngapain. Ga mood kan, wkwk. Akibatnya, aku lalai dari Al Qur'an. Sesuai yang kuduga, hariku menjadi berantakan. Huhuhuhu. 

Kemudian Sabtu dan Ahad, kami ke rumah orangtua. Kemarin, karena aku menghafalkan Qur'an dulu di waktu subuh, tubuhku sangat mudah digerakkan untuk mengerjakan kebaikan. Entah membantu orangtua, berlatih untuk seminar hasil, atau menemani Ahnaf bermain. 

Dan sekarang, sangat terasa bedanya. Sulit. Sulitnya minta ampun, bahkan mendampingi Ahnaf sepenuh hati, sesaknyaaa :’(((