Tentang Perlindungan Hati - Bagian 1

Sebelum belajar al Qur'an, mindset pertama yang harus dijaga adalah be HUMBLE. Menjadi rendah diri, merasa ga tahu apa-apa sebelum, selama, dan bahkan setelah mempelajari al Qur'an. Ini sudah dikodein Allah di ayat pertama surah al Baqarah: alif lam mim.

Ga ada satu pun manusia yang tahu artinya kan? Sebuah bukti bahwa kita hanya bisa mengetahui sesuatu apabila Allah izinkan kita untuk mengetahuinya.

Begitu juga dengan surah an Nas. Mindset yang harus kita miliki adalah kita sama sekali ga tahu tentang surah ini. Walaupun sejak TK sudah hafal ayat dan mungkin dengan artinya juga, kita tetap belum tahu banyak atau tak akan pernah tahu lebih dari yang Allah izinkan tentang perkataanNya. 

Baiklah pikiran sudah di-setting untuk rendah diri, sekarang waktunya kita masuk menyelami surah an Nas!

Kalo kita perhatiin terjemahan, di setiap akhir ayat ada tanda koma. Itu berarti surah ini sebenarnya hanya 1 kalimat tapi dipotong menjadi 6 ayat. Unik!

Kemudian, sebab turunnya surah an Nas, sama dengan surah al Falaq ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sakit terkena sihir yang dilakukan oleh Yahudi. Karena turun bersamaan, maka surah ini menjadi couple sejati yang tak terpisahkan. Bahkan mereka punya title bernama al muawwidzatain. Artinya 2 surah pelindung. 

Yang satu pelindung untuk jasad, dan satunya lagi pelindung untuk hati. Satunya pelindung untuk di dunia, satunya lagi pelindung untuk akhirat. KOMPLIT! 

Bisa ditebak ya yang mana surah pelindung inside dan mana yang melindungi outside kita. Dengan kata shuduurinnas di surah an Nas yang bermakna dada manusia, maka surah ini lah yang bertugas melindungi kita dari dalam.

Menjaga hati yang notabene berdampak besar pada akhirat, tentu lebih berat daripada menjaga fisik dari gangguan. Allah tahu banget hal ini. Makanya di surah an Nas, di 3 ayat pertama, Allah sematkan asma'Nya. 3 ayat tersebut memiliki nama Allah disitu.

Untuk melindungi kita dari apa? Apakah kejahatannya banyak sehingga kita perlu dilindungi dengan 3 asma Allah?

Ngga loh! Cuma 1 kejahatan yang Allah mention di surah ini. Kejahatan yang dilakukan syaitan dengan bisikannya di hati. Ini nunjukkin ke kita kalo kerusakan hati itu lebih berbahaya daripada kerusakan fisik, sehingga Allah minta kita berlindung dengan 3 asmaNya. 

Perlindungan yang lebih besar bagi hati kita menunjukkan betapa berharganya apa yang ada di dalam hati kita. Apa yang menjadi urusan akhirat dan agama kita. Mungkin bukan syaitannya yang kuat, tapi hati kita yang begitu berharga. 

Ini juga mengingatkan kita bahwa urusan akhirat JAUH LEBIH PENTING dari urusan dunia. 

Wah aku jadi tergoda untuk cerita :( boleh nda ya? Boleh dong, kan blogku, hehe. 

Tentang perlindungan hati... seringkali aku berada di situasi yang berat. Bisa dibilang aku juga pernah terjebak di lingkaran setan. Sudah dzikir pun masih aja terjebak. Kenapa ya??? Aku bertanya-tanya. Apa yang kurang dari dzikirku? Mengapa aku masih saja jatuh di lubang yang sama?? 

Selama bertahun-tahun lamanya aku bertanya tapi tak pernah serius mencari jawabannya. Alhamdulillah perlahan Allah tunjukkan cahayaNya. Aku disadarkan bahwa membaca surah pelindung hati, harus dibaca dengan hati pula. Bukan sekedar lewat di lidah lalu hilang bersama nafas yang kita keluarkan.

Mulut komat kamit, hati dan pikiran malah melalang buana ke antah berantah. Ya gimana Allah melindungi kalau kita saja mintanya sambil lalu. 

Coba deh dipilih, mana yang akan kita kasih uang bila ada peminta-minta datang. Orang pertama datang dengan menampakkan wajah mengiba dan satunya lagi datar bahkan terkesan tak peduli akan diberi atau tidak. Nah, siapakah yang akan kita kasih sedekah? 

Tentu orang yang memasang ekspresi memelas kan? Begitu juga Allah. Allah senang melihat hambaNya meminta kepadaNya dengan penuh harap. Meski Allah jelas Maha Pengasih, tak memerlukan iba kita untuk memberi, tapi sebuah adab seorang hamba kepada Rabbnya untuk bersungguh-sungguh meminta sesuatu.

Jadi, mulai sekarang, saat berada di situasi doa mudah dikabulkan: hujan, antara azan dan iqamah, sujud, tahiyat akhir, safar, menjelang buka puasa dan lain sebagainya, tinggalkan aktivitas dan segera angkat tangan, pusatkan perhatian pada permintaan. Ga ada yang lebih penting selain memanjatkan doa di waktu terbaik! Sungguh Allah itu Maha Mengabulkan dan Dia subhanahu wata'ala malu bila tak memberikan apa yang diinginkan hambaNya. 

Ya, sebaik itulah pencipta kita. Sungguh jahat bila kita terus berdosa, melanggar janji, melupakan keberadaan Allah yang selalu memperhatikan kita bahkan saat bermaksiat, lalu hati menjadi mati dan tak ada rasa lagi saat berdoa. Naudzubillahi min dzalik. Astagfirullah wa atuubu ilaihi ya Ghafuururrahiim. T___T

Oke, itu baru pembukaan ya kawan-kawan sekalian. Next insyaallah kita masuk ke ayat pertama!