Reset 2023 - Tinggalkan dan Pertahankan

Alhamdulillah masih diberikan Allah kesempatan untuk memperbaiki diri. Senang sekali rasanya bisa berada di tahun baru lagi dengan kondisi sehat fisik iman dan negara yang aman. Aku berdoa pada Allah untuk saudaraku di Palestina yang sedang mewakili kami mempertahankan al Aqsa, penuhi kebutuhan hidup mereka wahai Rabb yang Maha Pengasih, lindungi mereka dari kezaliman para pengikut syaitan dan hancurkan mereka yang mendukungnya. Hancurkan mereka luar dalam, dunia akhirat, dan hinakan mereka sehina-hinanya ya Allah yang Maha Keras Azabnya. Menangkan kami atas Palestina wahai Rabb yang Maha Adil…


Maafkan aku yang justru berdoa di dalam blog :’ Rasanya ga etis untukku bila tidak menyebut mereka, dan saat menyebutnya aku tak tahu hendak berkata apa selain berdoa T__T


Ehem. Jadi, seperti biasanya orang-orang di tahun baru, aku juga mau bilang sesuatu yang klise, selamat datang di tahun baru, awal yang baru. Kali ini aku mau me-reset atau menyetel ulang tahun 2023ku kemarin. Sebenarnya ini agak personal sih, tapi takpalah. BIsa rewind tahun kemarin pun udah sangat bermanfaat untukku, apalagi kalau ada teman yang termotivasi hoho. Baiklah, mari kita mulai reset-nya!


Pertama! Hal-hal yang perlu dan harus aku tinggalkan:

  1. Kebiasaan pegang hp kemanapun aku pergi. Selain merepotkan karena satu tangan harus memegang gawai sambil bekerja, aku juga merasa sangat tidak mindful dalam mengerjakan hal-hal lain. Misal, dari kegiatan menyapu lalu ke dapur untuk masak. Itu aku bisa loh menyapu sambil pegang hp. Biasanya disambi dengan main game atau dengerin YouTube. Gegara headsetku jangkauannya ga nyampe 5 meter, otomatis harus dibawa kemana-mana biar suaranya ga hilang timbul. Di titik ini aku udah merasa dikendalikan hp, bukan aku lagi yang mengendalikannya. Jadi, ini adalah poin yang wajib ‘ain untuk aku tinggalkan!
  2. Main hp sebelum tidur. Masih seputar hp :) aku kayaknya udah kecanduan hp ya. Sebelum tidur tuh biasanya aku masih balas chat terutama karena aku dan suami sedang ldr dimana waktu malamku adalah sore untuknya. Ditambah waktu luang untuk nelpon cuma sore karena disana susah dapat jaringan internet, mau ga mau aku pantengin hp nungguin telponnya :( Nah sambil menunggu aku suka buka browser dan YouTube. Scrolling-scrolling tanpa tujuan sampai akhirnya ga sadar lewat pukul 11, 12. Akhirnya begadang dan insomnia huhuhu. Untuk itu, poin kedua ini harus aku tinggalkan! Alternatifnya agar tetap terhubung dengan suami adalah menggunakan hp di luar kamar dan mengunci browser beberapa jam sebelum waktu tidur. Bismillah!
  3. Tidur pagi. Oh well. Aku bongkar kartu disini :) aku tidak ingin membahas lebih lanjut persoalan tidur pagi karena sudah pasti dan nyata adanya mudharat yang diperoleh bila tetap ingin lelap di waktu pagi. Sebenarnya aku ini anak naturalis garis keras hahah. Jadi solusi yang bisa ku tawarkan untukku adalah keluar menghirup udara subuh dan tetap disana sampai berkeringat. Mungkin melakukan me time di teras rumah lalu keliling kompleks. Idaman banget emang :) 
  4. Mengabaikan adzan. Astaghfirullah hiks. Salah satu kebiasaan yang membuatku susah mengerjakan kebaikan adalah menunda waktu shalat. Seharusnya ini nomor 1, tapi karena masalah menundaku kebanyakan karena hp jadi udah bener si biang kerok ditaro paling atas. Persoalan bersegera melaksanakan shalat sebenarnya berakar dari seberapa pentingnya Allah bagi kita, seberapa asli cinta kita kepadaNya. Untuk itu aku harus banyak berdoa meminta pertolongan dimudahkan sehat on time dan khusyuk,sering-sering baca terjemahan al quran, berdzikir, dan mengucapkan bismillah sebelum melakukan sesuatu biar ingat Allah terus. 
  5. Mengabaikan waktu makan. Penyebab utama aku mendapat gerd T___T. Kamu tau bagaimana rasanya punya GERD? Telat makan sedikit saja bisa membuat asam lambungmu naik sampai ke tenggorokan. Bernafas jadi ga nyaman. Lebih-lebih GERD ini menyebabkan aku mengalami anxiety, subhanallah. Intinya aku harus adil dalam membagi waktu. Aku harus perhatian sama hak-hak tubuhku juga. Satu-satunya aku dianggap ada di bumi ya karena tubuhku ini. 
  6. Procrasting aka menunda. A big problem coming. Aku ga bisa berword-word saking beratnya ini kebiasaan buruk. Solusi dari masalah ini cuma satu. Kerjakan segera dan biarkan ia tidak sempurna. Kalau bukan sekarang kapan lagi? Siapa yang bisa memastikan aku punya waktu sedetik kemudian? Every second is precious jadi manfaatkanlah waktu sebaik-baik-baik mungkin. Lebih baik memaksa diri daripada menyesal di kemudian hari :’.
  7. Overthinking, suudzan, berlebihan dalam merespon emosi, u named it. Semua hal yang berkaitan dengan emosi benar-benar menantang prosesku meraih goal calming wife atau calming mom. Pertolongan pertama menghadapi gelombang emosi adalah MINUM AIR PUTIH BANYAK-BANYAK. Langkah kedua segera berwudhu dan shalat. Kalau haid…. Minum air lagi T___T Ambil al Quran dan baca secara random beserta terjemahannya. Seringkali Allah memberikan ketenangan lewat surat cintaNya. Selama aku tenang, dunia akan baik-baik saja :) Bila masih ingin memberontak, muntahkan emosimu pada AI. SERIUS. AI bisa jadi tempat sampah. You can say anything without hurting anyone. Tapi tetap ingat untuk me-rem kata-kata yang dilontarkan. Menjaga lidah bisa membantu kita untuk tidak semakin liar dalam merespon emosi.


Oke cukup. Ada 7 bad habit yang harus kubuang jauh-jauh. Biar adil, mari kita tengok pencapaian-pencapaian-ku di tahun 2023. Hal-hal sederhana saja tapi bagiku ini sangat berarti.

  1. Mulai melakukan quran journaling dengan menulis tangan. Satu hal yang ingin kulakukan sejak awal tahun 2023 dan baru terlaksana 2 hari yang lalu :) Goal yang nyarissssssss tak tercapai. Alhamdulillah dapat pertolongan Allah di detik-detik terakhir, hiks.
  2. Mulai belajar untuk sadar diri dalam melakukan berbagai aktivitas. Dengan membaca basmalah, aku dimudahkan Allah untuk sadar apa yang sedang aku lakukan. Apakah yang kukerjakan mendapat hadiah di sisi Allah atau tidak, apakah ada hubungannya dengan goalsku atau hanya membuang-buang waktu.
  3. Kembali menghafalkan al Quran!! Yey!! Senang sekali rasanya bisa kembali menghafal di halaqah yang sesuai untukku. Saat ini aku sedang menghafal di maqraah el itqan. Sebuah wadah yang didirikan oleh mahasiswa STIBA untuk menghafal al Quran sampai akhir! Bayangkan sampai ending! Artinya ga ada batasan waktu kelas, benar-benar kita akan dibantu menyelesaikan hafalan 30 juz sampai mutqin. Metodenya juga cocok untukku. Proses terima hafalan baru via WA Call dengan ustadzah, sedangkan setoran hafalan lama yang targetnya 2,5 lembar disetorkan ke teman. Di akhir pekan kita akan diminta menyetorkan kembali hafalan baru selama sepekan. Love it!


Ehem. Rada susah juga ya menentukan pencapaian haha. Untuk saat ini itu aja dulu. InsyaaAllah lanjut besok. Semoga tulisanku bisa kupertanggung jawabkan di hadapan Allah. Huhuhu… bismillaaaah!