Tadabbur Surah an Nashr - Intro 1

Jujur, aku sedih belum bisa melanjutkan tadabbur surah al Lahab yang lalu. Tapi karena pekan ini kami sudah masuk di surah an Nashr, yaudalah lanjut aja. Gapapa kelewatan daripada ga ikut lagi sama sekali :")

Baiklah! Mari kita mulai kupas sedikiiit penyebab turunnya surah an Nashr.

Kalo kalian mengerti bahasa Arab atau udah hafal asmaul Husna, kalian pasti langsung ngeh sama arti dari nama surah ini. 

Yap! Makna an Nashr adalah pertolongan. Surah ini turun ketika Rasulullah ﷺ sedang melakukan haji wada' yang artinya haji perpisahan. Kuulang, haji perpisahan. Itulah sebabnya mengapa surah an Nashr juga disebut surah farewell

Nyebut kata farewell kok sedih banget ya T-T  Kayak dilempar kembali ke masa-masa awal kenabian, dimana Rasulullah ﷺ menerima banyaaaaak ujian. Sebutkanlah semua kesusahan yang manusia alami, Rasulullah  tuh sudah mengalami semuanya. Yang aku tangkap, semua kesusahan beliau ﷺ berguna untuk memberikan kita clue cara menghadapinya. Literally, beban hidup yang Rasulullah  pikul, semuanya untuk kita.

Biar apa? 

Yah biar kita punya contoh situasi untuk menghadapi berbagai kerumitan hidup, sehingga kesulitan yang sekarang kita alami tidak membuat iman goyah. Justru semakin menguatkan hubungan kita dengan Allah. Ya Allah... :(

Ketika menulis ini pertanyaanku yang sungguh meremehkan RasulNya terjawab. T__T Aku akhirnya paham tujuan Allah memerintahkan kita bershalawat atas nabi Muhammad . Bahkan saat berdoa pun, Allah berjanji akan mengabulkannya jika kita bershalawat pada beliau. Ya karena, hidup Rasulullah  tuh kayak untuk umatnya aja!

Ada nggak sih sekarang dari kita yang mau mengalami berbagai kesulitan untuk mengajarkan umat manusia sampai akhir zaman? Mikirin nasib 2 keturunan selanjutnya pun ga pernah terlintas. Kalo aku sih ya :”

Ujiannya pun ga tanggung-tanggung! Kehilangan orangtua, anak, istri, harta, sahabat bahkan hak diri sendiri. Aku sendiri jujur, angkat tangan. Persoalan antrian diserobot aja udah membuat darahku bergejolak.

Bagaimana dengan kehilangan-kehilangan yang Rasulullah  alami? Atau yang paling dekat dengan kita sekarang aja deh, sebagaimana yang terjadi di Palestina. 

Sudahlah tiba-tiba datang makhluk asing di negaranya, diperlakukan baik, hidup berdampingan dengan AMAN DAN DAMAI, eh tau-tau ngelunjak! Sekonyong-konyong mengaku tanah itu milik mereka sejak BERABAD-BERABAD YANG LALU, nyuruh pemilik rumah untuk pergi meninggalkan NEGARANYA! LIKE WHAT?

Mereka inilah -maksudku zionisyaitan- yang dijanjikan Allah kehancuran dalam surah al Lahab. Surah yang disusun setelah surah an Nashr. Ini adalah sebuah tanda bahwa bila telah datang pertolongan dari Allah yang menandai kemenangan Islam musuh yang paling lemah pun akan hancur bertubi-tubi.

Eh Israel lemah?  Yakin? Mereka kan pakai teknologi perang termutakhir, otaknya encer-encer, backingan materialnya mengerikan. Masa iya, lemah?

Ya jelas lemah! Dilihat dari pipet air gelas pun orang-orang bisa tahu Israel tidak punya kekuatan apapun. Internal mereka bak sarang laba-laba, penuh pengkhianatan, ingkar janji. Pokoknya semua akhlakul munafik ada di tubuh diorangSerius sih, dimana-mana kelompok yang hubungannya renggang, akan bubar jalan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Persoalan kapan mereka ketemu horrible ending, itu urusan Allah. Yang menjadi persoalan adalah, apakah kelak di akhirat kita berdiri bersama para pejuang Palestina atau justru di sisi mereka laknatullah alaih, naudzubillahi min dzalik.

Ini intronya belum selesai sih. Tapi, inti yang hendak aku sampaikan sudah kuutarakan. Semoga kita semua mampu membaca surah an Nashr dengan penuh percaya diri. Bahwa kita pantas untuk mendapatkan pertolongan dari yang Maha Raja.