Tadabbur Surah Al Lahab - Intro

Halo.

Hari ini aku mau mulai catat hasil tadabburku disini. Kemarin udah coba buat di ipad dengan cara menulis tangan. Sayangnya itu mengambil banyak waktu. Aku kehilangan esensi dari mentadabburi itu sendiri yaitu menghadirkan hati untuk refleksi diri. Alih-alih refleksi, aku justru fokus pada kerapihan tulisan dan estetika. Hm :(

Jadi ya udah aku balik lagi deh ke blog. 

Baiklah, pertama aku perlu beberapa pertanyaan sebagai sebuah pendahuluan:

1. Apa itu surah al Lahab?

2. Mengapa surahnya menggunakan nama orang?

3. Mengapa letaknya terakhir padahal turun di awal kenabian?

4. Apa yang terjadi di waktu turunnya surah al Lahab?

Oke, pemantik sudah, sekarang kita mulai pembedahan surah al Lahab!

INTRODUCTION

Apa itu surah al Lahab? Surah al Lahab atau surah al Masad adalah surah yang membahas tentang balasan untuk orang seperti Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil. Kata al Lahab diambil dari ayat pertama, nama dari abu Lahab itu sendiri. Secara bahasa Lahab berarti kemerah-merahan atau cemerlang. Namun di dalam ayat pertama surah ini, Lahab berarti gejolak api. Keduanya memiliki makna yang sama dan saling bersinggungan. Kemerah-merahan dapat kita temukan dalam gejolak atau bara api. 

Adapun al Masad, diambil dari ayat terakhir, فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍ yang artinya, "di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal." Masad bukan sembarang sabut. Ia adalah sabut atau bulu berapi. Laa hawla walaa quwwata illa billah. Semoga Allah melindungi kita dari api neraka.

Begitulah sepintas arti dari surah al Lahab. 

Abu Lahab sendiri sebenarnya merupakan nama panggilan, atau kunyah yah dalam bahasa Arab. Pemanggilan kata Abu disini merupakan penghormatan bagi seseorang. Ia menjadi sebuah gelar kehormatan di tengah masyarakat. Orang-orang memanggil dia seperti itu karena wajahnya yang putih dan cerah. Terus kenapa memerah? Iya, sebab orang putih mudah banget kulitnya memerah, terutama saat terkena matahari atau sedang marah. Ada yang menyebutkan juga, kalau julukan itu disematkan padanya karena dia mudah marah juga :)

Untuk istrinya nama asli dia sebenarnya 'Arwah binti Harb. Tapi dia lebih dikenal dengan julukan Ummu Jamil. Ummu artinya ibu kan ya. Nah Jamil ya seperti kita tau lah artinya cantik. Berarti ummu Jamil ini adalah ibu yang cantik :) Hahaha secara harfiah dan kenyataan memang seperti itu. Sayangnya, mereka terlalu bangga dengan wajah rupawan dan nasab mulia sehingga sulit bagi mereka untuk menerima ajakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk mentauhidkan Allah.

Selanjutnya pertanyaan menjelang yang terakhir. Mengapa surah al Lahab diletakkan di halaman terakhir oleh Allah? 

Ssst. Disini ada rahasia yang membuat al Quran menjadi semakin menakjubkan. Perkara urutan aja, Allah atur sehingga menarik banyak penuntut ilmu mempelajarinya. Ah, keren banget! <3

Coba deh kalian cek di al Qur'an, surah al Lahab tuh berada di antara surah an Nashr dan al Ikhlas. Tapi disini kita perlu mundur selangkah lagi ke surah al Kafirun. Sebab di ayat terakhir surah inilah Allah memberikan spoiler mengenai surat selanjutnya.

Berikut ayat terakhir Surah Al-Kafirun:

"لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ"

Artinya, "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

Wooooah. Aku ga nyangka banget dari ayat terakhir ini Allah hendak memberitahu kita bagaimana kesudahan orang-orang yang membuat pilihan sendiri atas agamanya. Beragama atau tidak, mereka tetap memperoleh feedback dari Allah atas pilihannya. Nah, bagi yang memilih Islam sebagai agama yaitu mentauhidkan Allah dan mengikuti Rasulullah, maka balasan mereka ada di surah an Nashr: pertolongan dan kemenangan....

terharu.... :) speechless aku saking mengagumkannya al Quran ini.

Kita belum ke surah selanjutnya yaitu al Lahab. Udah ketahuan ya surah ini ditujukan pada siapa.

Benar.

surah al Lahab adalah balasan untuk orang-orang seperti Abu Lahab dan Ummu Jamil. Mereka yang menolak untuk mengesakan Allah mendapat api yang bergejolak, wal iyadzubillah..

Dan tiba lah kita di surah al Ikhlas. Sesuai namanya, ikhlas berarti pemurnian. Ini bermakna, Allah menentang kepercayaan Abu Lahab dan kawan-kawannya yang masih saja menyembah dan meminta pada patung berhala. Allah hendak memberitahu kita bahwa yang mereka lakukan itu salah besar! Agama Islam yang memurnikan harapan dan niat hanya kepada Allah, lah yang benar.

Mendalam banget ga sih maknanya, masyaAllah. Baru urutan aja bisa seindah ini, itupun pasti belum semuanya hikmah sudah aku peroleh. Ilmu Allah tuh seluas langit dan bumi, sedangkan manusia hanya bisa mengambil setetesnya aja. Sejumlah yang Allah inginkan untuk kita tahu :) 

Baiklah, sekarang kita ke pertanyaan terakhir, jeng jeng jeng!

Apa yang terjadi saat surah al Lahab turun? Atau apa asbabun nuzul surah ini?

Udah tau ya surah al Lahab termasuk surah makkiyah. Artinya dia turun saat Nabi belum berhijrah, masih di periode awal kenabian. Ceritanya saat itu, Allah udah perintahkan Nabi untuk berdakwah terang-terangan. Nah, langkah pertama beliau untuk memenuhi perintah Allah adalah mengumpulkan semua kaumnya, kaum Quraish di bukit Shafa. 

Tapi kenapa di bukit Shafa? 

Sebab tempat itulah yang sering digunakan orang-orang Arab di zaman tersebut memberikan pengumuman. Posisinya juga strategis untuk berbicara sebab letaknya masih bagian dari ritual ibadah haji, sehingga tentu banyak orang disana.

Baru sepatah kata inti yang hendak disampaikan Rasulullah seperti yang tercantum di hadis ini, 

Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hafsh bin Ghiyats, telah menceritakan kepada kami bapakku, telah menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; Telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Murrah dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radhiallahu 'anhuma dia berkata; Tatkala turun ayat: "Dan peringatkanlah keluargamu yang terdekat", (As Syu'ara: 214). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam naik ke Shofa dan berteriak memanggil-manggil; 'Wahai bani Fihr, wahai Bani 'Adi dari keturunan Quraisy! Hingga orang-orang pun berkumpul dan apabila ada di antara mereka yang tidak bisa hadir, mereka mengutus utusan untuk menghadirinya. Demikian juga Abu Jahal dan orang-orang Quraisy pun berdatangan. Beliau bersabda: 'Apa pendapat kalian jika kuberitahukan kepada kalian bahwa pasukan berkuda dari musuh di balik lembah ini akan menyerang kalian apakah kalian akan membenarkanku (mempercayaiku)? Mereka menjawab: Tentu, karena kamu tidak pernah berdusta. Lalu beliau berkata: 'Sesungguhnya aku memperingatkan kalian akan adzab yang berat. Maka Abu Lahab berkata: 'Apakah untuk ini engkau mengumpulkan kami?! Celakalah kamu! ia berkata: Maka Allah azza wa jalla menurunkan "Binasalah kedua tangan abu Lahab dan Sesungguhnya dia akan binasa." (QS. Al Lahab: 1). https://www.hadits.id/l/HkCUMdx0zYM

Kan? Abu Lahab langsung menyanggah Rasulullah di saat orang-orang terhenyak, berusaha menyimak. Ga ada seorang pun yang meragukan beliau hingga pamannya sendiri yang memulai deklarasi tersebut. Menyakitkan. Maksudku menyakitkan buat si Abu Lahab sebab dia lah yang membuat orang-orang terhalang mendengarkan kebenaran. Posisinya juga menggelikan. Sebagai paman tentu harusnya berpihak pada keponakan, bukan? Apalagi kalau flashback saat Nabi Muhammad lahir, si Abu Lahab ini bahagianya minta ampun. Sampai dia merdekakan seorang hamba sahaya saking gembira menyambut kelahiran Nabi.

Tapi karena tertipu dunia, dia menjadi orang pertama yang terang-terangan menolak. Sedih sekali... Syaitan berhasil membuatnya buta. Yang terlihat depan matanya, hanyalah seorang keponakan yang hendak merebut posisi pemimpin suku. Dia terus mengimpikan posisi tersebut dan akhirnya merasa terancam bila orang-orang mengikuti ajaran Rasulullah, maka otomatis beliau shallallahu alaihi wasallam lah yang akan menempati posisi tersebut.

Dan ya, dia panik. Langsung marah di tengah banyak orang. Yang lain mah diam aja. Cuma dia seorang yang mengalami panic attack. Bener-bener manusia kalo udah dihadang ambisi, ngeri banget ya, naudzubillahi min dzalik. 

Oke untuk pendahuluannya segitu aja. Udah banyak banget sih. Aku wonder ada yang baca dari awal sampai sini haha. 

Next kita masuk menyelami surah al Lahab. See you soon insyaaAllah!