Alasan Memilih Samsung Tab A 8 2019 with S-Pen


Assalamu alaikum semua!

Beberapa hari terakhir ini, aku mengalami peristiwa unik. Berawal dari keinginanku yang diluar rencana, aku tersangkut dengan perkara tak biasa. Mau dibilang rezeki, iya, bisa jadi. Dibilang musibah, bisa juga disebut begitu. Entahlah. Kita mulai aja dulu ya dari latar belakangnya banget.

Jadi, hari Senin lalu, aku bermaksud membeli sebuah tablet untuk memenuhi kebutuhan kerjaku sebagai seorang guru. As you know well, guru TK perlu mencatat semua hal menarik yang terjadi pada anak-anaknya selama di sekolah. 

Maka dari itu, aku tentu saja mencatat tiap hari di notes Samsung. Lalu, di akhir pekan, aku harus membuat laporan mingguan untuk dishare kepada orangtua hasil pembelajaran anak selama sepekan. Laporannya ini dalam bentuk tabel. Sulit untuk dikerjakan dengan layar kecil. Sementara laptopku sedang bermasalah keyboardnya. *Btw saat ini somehow setelah benturan dahsyat di pantat laptopku, keyboardnya udah berfungsi dengan baik :), alhamdulillah :D.

Yaudah, aku mutusin untuk beli wireless keyboard yang aesthetic. Kenapa aesthetic? Biar nyaman aja dipandang dan jadi daya tarik untukku menarikan jari diatasnya wkwk. Tapi ndilalah, godaan bisa datang dari mana saja, aku malah memutuskan untuk beli tablet juga. Alasannya saudara-saudara, karena laptop itu heavy! Mau dibawa tiap hari ga praktis selain proses 'sadar'nya yang lama. Punyaku laptop Lenovo Thinkpad keluaran tahun 2012 kalau ga salah. Udah tua kan? Inovasinya belum sampai ke bobot lebih ringan pada masa itu, mungkin. 

Setelah berkelana di youtube mencari tablet terbaik, aku memutuskan setia dengan produk Samsung.  Pertimbangan yang kupilih lumayan spesifik ya, jadi cepat ketemu jodohnya, haha.
1. Harus punya slot sim card biar bisa online tanpa wifi.
2. Merk Samsung supaya bisa sinkron dengan samsung notes di hp aku.
3. Harga kisaran 2-3 juta. Kalau sudah masuk 4 juta mah sekalian aja laptop yang beratnya dibawah 1,5 kg.
4. Kalau boleh, yang ada S-pennya lah, wkwk. Biar bisa bikin notes pake tulisan tangan sendiri. Kan aesthetic :)
5. Ga banyak nge-lag plis. Aku paling ga tahan sama lagging ini, bawaannya gemes. Takutnya pas aku lagi diluar kendali, jadi moro-moro sama benda mati.
6. Layarnya yang lumayan. Ga bikin sakit mata, dan kaya warna. AMOLED deh kalau ada wkwk.
7. Baterainya canggih! Seharian bisa awet untuk dipakai baca ebook, coret-coret dan akses aplikasi anak.
8. Ga mudah panas. Berasa gadget murahan ga sih kalau cepet panas wkwk. Ingat banget dengan tab pertama kami. Dipakai game ringan 15 menit aja udah panas seluruh punggungnya. Hiks.
9. Pengen yang bisa mode dekstop sih biar bisa pakai semua fitur microsoft office sama tambahin background zoom. Tapi karena syarat nomor 3 tidak memenuhi, jadi skip.

Oke, itu dia persyaratan yang aku ajukan untuk meminang sebuah anggota keluarga baru. Dan pilihanku jatuh pada Samsung A 8 2019 with S-Pen. Keluaran lama sih, tapi ga papa deh. Yang penting fiturnya. Masalah android ketinggalan, untuk saat ini ga ketinggalan jauh amat kok. Masih dapat android 9 udah cukup. Wong hanya mau dipakai catat ini itu sama sesekali dipakai Ahnaf main game.

EHM. 

Kita bahas lain waktu ya soal anak kicik main game. 

Sebenarnya aku pengen tab S6 Lite yang ada dex modenya dan punya s-pen. Tapi harganya seperti laptop. Laptop kan punya banyak port dan penyimpanan. Beberapa aplikasi juga  hanya mendukung versi windows dan belum android, setahuku. Daripada ada hambatan dengan tab rasa laptop di masa depan, aku memutuskan memilih kakak sepupunya yang lebih murah.

Samsung Tab A 8" 2019 with S-Pen.  

Emang panjang nama lengkapnya. Panggilannya bahkan tidak ada karena seri ini punya saudara kembar tanpa S-Pen. Okay, ada sih tipe P25 apa gitu, cuma kurang menjelaskan fitur yang dimiliki kalau cuma sebut code namenya aja.

Jadi, apakah 2019 S-Pen ini memenuhi persyaratan kamu?

Ga semua juga sih. Dia cuma punya RAM 3 GB dan penyimpanan 32 GB. RAMnya ini jujur ga aman untuk dipakai multitasking. Pasti aplikasinya bakal refresh sendiri kalau diduakan banyak aplikasi lain. Bagiku tidak jadi masalah besar. Aku tipe orang yang gasuka buka banyak aplikasi tapi ngga dipakai. Jadi insyaaAllah aman ya untuk kekurangannya yang satu ini.

Lalu untuk storage. Penyimpanan sebanyak 32 GB di zaman sekarang udah kejepit banget sih. Yah, masih bisa diakali lah dengan menggunakan external storage dan penyimpanan cloud. Pikirku untuk saat ini, aku ga perlu penyimpanan raksasa, mengingat tujuan utamaku membeli tab hanya untuk coret-coret dan membaca. Untuk keperluan kerja pakai google docs, jadi aman.

Selanjutnya, dari hasil bolangku di internet, ada beberapa orang yang mengeluhkan waktu pengecasan yang lama dan baterai tidak tahan seharian. Untuk masalah ini aku perlu mengalaminya sendiri sih. Tiap orang penggunaannya berbeda-beda kan. Lagipula bukan masalah besar untukku, baterai yang cepat habis atau pengecasan lama. Kan ada powerbank, ya kan? Hahaha. Asal bukan seperti baterai bocor ya!

Setidaknya di rentang harga 2-3 juta *untuk bekasnya*, dia udah punya s-pen yang menggoda banget. HAHAHA. Ketahuan godaan utamanya dimana ;) Selain bisa masukin sim card dan bahkan udah pakai port type C, tab ini juga diklaim punya layar yang nyaman. Khas samsung lah. 

Dari J5 Prime sampai A13, aku selalu nyaman dengan warna layar Samsung. Apalagi ditambah warm tone. Makin betah. Aku sebagai fan produk apple, sangat bersyukur ada ekosistem Samsung sebagai perwakilan android yang paham kesehatan mata penggunanya. Ada juga merk lain sebenarnya, cuma aku tuh tipe setia wkwk. Kalau ada barang yang sama diproduksi brand favorit, why not? HOHO.

Okay, untuk hari ini sampai segitu dulu. Kita belum masuk ceritanya nih, wkwk. Sampai jumpa di postingan berikutnya, insyaaAllah!