Perjalananku Mengenal Bullet Journal


Assalamualaikum!
Bagaimana nih kabarnya di tahun, bulan, pekan dan hari yang baru?

Pasti pada sibuk merancang resolusi ya.

Aku juga seperti itu. Tapi bukan fomo 😌, memang hobinya buat resolusi yang sulit dijalani. :) astagfirullah. Ngga deh, ya. Kita belajar merancang hidup dengan membuat langkah-langkah kecil agar resolusinya mudah dikerjakan.

Biar pelan asal selamat.

Ngomong-ngomong, gimana kabar resolusi tahun 2022 kemarin?

Gapapa. Meski diulang lagi tahun ini, kita pasti sudah belajar untuk memperbaikinya. Mungkin ada hal kecil yang terluput diperhatikan.

Bila direnungi baik-baik, penyebab goal kita tidak tercapai, seringnya karena ada sumbatan kecil yang menyebabkan reward itu tak mengalir.

Oke, oke.


Sekarang aku tidak ingin bicara habit, dst. Aku cuma pengen cerita aja perjalananku mengenal kata 'habit' yang bener-bener kuaplikasikan dalam hidup.


Pertama kenal tuh saat aku hamil anak pertama. Masa dimana aku jadi orang rumah beneran. Jarang keluar, padahal masih berstatus mahasiswa. :)


Sekian waktu lewat, aku baru mengenalnya di usia 20an.


Apa mau dikata. Zaman SMA dulu, daripada disebut pelajar, aku lebih pantas dipanggil fangirl. Entah lewat jalur apa, kpop itu masuk menguasai hari-hariku, padahal semasa SMP aku adalah anak cupu, ga punya banyak teman apalagi hobi. Mana tinggal di asrama pulak. Makanya jadi aneh banget aku bisa tahu kpop dan menyukainya seperti kekasihku sendiri -gah!- 

Bersyukur gelar itu lepas pasca lulus SMA. Menjelang kelulusan, aku udah gelisah dengan nafsuku yang berlebihan pada kpop. Bayangkan, aku anak kalem sampai jadi perisak karena adik kelas suka sama bias. Huah! Ditambah saat itu aku udah eneg juga sama drama Korea. Entah pada logat bicaranya atau tipe female leadnya yang itu-itu aja. Jadi aku belok dikit ke negara tetangga mereka. 


Welcome to Japan, wkwk.  Karena ketika naik tingkat jadi mahasiswa, alih-alih menyibukkan diri di kampus atau organisasi, aku malah mengambil peran sebagai wibu dan gamers. Huhu. Sedihh.


Ada kekecewaan besar yang muncul jika mengingat masa lalu, kenapa sih aku malah buang-buang waktu gitu. Padahal waktu tersebut sepenuhnya milikku yang bisa dipakai belajar banyak hal. Belum ada tanggung jawab sebagai orangtua, guru. Murni BIB (belajar-ibadah-berbakti) doang!

Yah.. penyesalan memang selalu datang di akhir.


Alhamdulillah, Allah masih berikan aku kesempatan memperbaiki diri. 

Jadi, setelah perjalananku mencari hiburan di internet /ckck/, aku kembali pada hiburan masa kecilku, membaca dan menulis. Kebiasaan nonton mulai kutiadakan karena sudah punya anak. Bermain game masih sesekali, itupun diluar pengawasan Ahnaf, haha jadi kebalik, astagfirullah.


Aku senang banget sih membaca pengalaman orang di blog pribadi mereka, untung-untung bila ada pengetahuan baru yang kuperoleh.


Lalu suatu saat, aku iseng klik logo 1minggu1cerita. Disana aku menemukan artikel kak Iwafebri dan aku mulai tenggelam dalam blognya. :) Sungguh aku sangat tertarik dengan bullet journal karena beliau. Bahkan beliau mungkin bisa dibilang suhu di dunia bullet journal Indonesia.

Bullet journal ini omong-omong merupakan sebuah buku spesial yang menggabungkan perencanaan, track proses, dan refleksi. Untuk bullet journal pertamaku berisi:

1. resolusi tahun 2019

2. monthly plan -yang belakangan sering kosong-

3. weekly journal. Disini aku masukin planner, diary dan mood tracker.

4. habit tracker

5. cleaning plan, dan

6. need and want list


Template yang kugunakan persis punya mba iwafebri. Aku bersyukur dan bangga template ringkas ini diciptakan oleh blogger Indonesia. Cek ricek ide di Pinterest malah bikin lelah karena tidak ada habisnya. Akhirnya aku kembali ke tautan hati pertamaku :) Simple ga banyak 'ngotak' dan cocok untukku as a noob in calligraphy. 

Ngomong-ngomong tentang noob, aku baca perilaku mereka tuh -termasuk aku yang nulis ini- suka banget lengkapin peralatan mumpuni dulu sebelum berperang.

Pas peperangan mulai berkecamuk, udah deh si noob pun menghilang dengan pedangnya tergeletak miris. Untungnya aku ga impulsif :) Meski banyak alat perang kumasukkan dalam keranjang sh*pee, alhamdulillah aku masih bisa berpikir rasional, wkwk.

Mulai dari pulpen, buku, brush pen, penggaris, highlighter bahkan perintilan tak bermakna seperti stiker kawaii. Aku ga beli stiker sih, terpikir gunanya apa ya? Lebih asik gambar sendiri deh kayaknya walau karya tangan sendiri sebelas dua belas sama gambar anak TK.


Jadi ya, peralatanku cuma buku, pulpen, highlighter dan brush pen hitam. Biar lebih jelas barang apa saja itu, aku spill disini ya produk favoritku.

  1. BINDER SLIM PANMOMO

  2. KERTAS BINDER JOYKO DOTTED 100GSM

  3. BRUSH PEN PENTEL

  4. HIGHLIGHTER JOYKO PASTEL

  5. PULPEN GEL SARASA CLIP 0.5

  6. PULPEN GEL PILOT HI-TECH 0.4

  7. PULPEN GEL JOYKO HI-TECH 0.28

  8. PULPEN STANDARD B'LIVE


Sekian perkenalan singkatku dengan bullet journal. Kalau kalian sudah pernah terjun di bidang ini, jangan ragu untuk berkomentar ya. Siapa tahu kita bisa sharing pengalaman, dan mungkin berbagi review tentang alat tulis. Hehe. Terimakasih sudah membaca sampai disini!