Ceklis Perubahan Gaya Hidup Lebih Sehat


Aku pernah penasaran dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya yang selalu sehat. Sampai dokter yang diutus ke Madinah tidak pernah sekali pun menangani pasien. MasyaAllah!

Padahal nih, di beberapa waktu, mereka juga sering kelaparan. Bukankah lapar memicu maag, migrain dan rendah darah? Spesifik sekali ya kawan, haha. Itu yang kualami beberapa hari terakhir ini. 

Untuk itu aku mencari sebuah buku yang dapat memberiku informasi, bagaimana beliau shallallahu alaihi wasallam mampu menangani laparnya tidak menjadi sebuah penyakit.

Dan inilah buku Karya as Suyuthi rarahimahullah.

Beliau merinci beberapa faktor luar dan dalam yang menyebabkan kita di zaman sekarang mudah terkena penyakit. Banyak hal baru loh yang baru aku tahu! 


1. Gangguan pada Udara
Kalian pernah kan mendengar fakta orang Jepang adalah orang yang paling panjang umurnya di periode kita ini. Apa kalian bisa tebak alasannya? Yap, salah satunya adalah penggunaan masker diluar ruangan. Bukan pas Corona mereka rajin memakainya, tapi memang dari kecil mereka diajarkan bahwa kesehatan udara adalah nomor 1. 

Kapan polusi udara meningkat, udara terlalu panas atau dingin, bahkan angin malam pun busa menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan bisa mengganggu metabolisme tubuh.

Sebesar itu loh pengaruh udara! Yuk, mulai sekarang pakai masker tiap keluar. Apalagi di Jakarta tuh, udah ga bisa lihat langit biru saking banyaknya asap mengepul seperti kabut. Hikss.


2. Kesalahan dalam Makan dan Minum
Siapa disini yang masih skip cuci tangan sebelum makan? 

Duh, udah ya jangan dilewatin lagi. Meski hanya memegang hp, pastikan sebelum makan cuci tangan. Dengan air mengalir sih kalau bisa, soalnya kita ga bisa menjamin air di bak mandi bersih. Terus, pastikan juga cara cuci tangannya udah benar. Bukan asal basah aja. Jangan lupa pakai sabun :) Biar apa coba?

Risiko infeksi turun hingga 60%, dan 90% bila menggunakan sabun. Mantap kan? 

Selain itu, berhenti lah makan sebelum kenyang. Kenyang disini maksudnya udah ga bisa lagi minum air dan bernafas. Perut kita kan punya slotnya masing-masing. Jangan sampai slot air putih kita isi dengan makanan. Padahal yang paling dibutuhkan tubuh tuh ya air putih. 

Kalau sudah kenyang dan masih ada sisa makanan, cari cara biar makanan itu tidak terbuang. Entah kasih suami yang ruang makannya lebih besar dari kita, wkwk, atau kucing di pinggir jalan. Mereka makan kok nasinya. Meski ada beberapa pendapat, kucing itu ga boleh makan nasi karena kandungan karbohidratnya berbahaya. Entahlah faktanya seperti apa. 

Alasan tidak mubazir ya tentu saja untuk menghindari label teman syaitan.

Cara lainnya ambil makanan secukupnya aja. Termasuk air putih tuh yang sering banget seteguk doang minumnya, setelah itu dianggurin di atas kursi tamu. Bagus kalau dibuang ke tanaman, jadi ga sia-sia. Tapi yang menginjaknya di jalanan begitu saja, sayang banget kan? Air putih yang terbuang itu diperjuangkan banget loh oleh sebagian saudara kita di daerah kering. 😞


Masih banyak hal-hal yang memengaruhi kesehatan yang dijelaskan dalam buku beliau. Tapi yang 2 ini paling memungkinkan untuk kita perbaiki. Next di postingan selanjutnya ya, insyaaAllah. 😉