25 Bulan - Kebutuhan untuk Diakui

Alhamdulillah, Ahnaf makin besar makin mandiri. Dalam tanda kutip, ingin menunjukkan eksistensi atau keberadaan dirinya. Muncul kebutuhan untuk diakui sebagai pribadi yang terpisah. Bahwa dia berhak atas dirinya sendiri. 
Oke, ini dia rekam jejak Ahnaf di gerbang pintu Amazing Two:

1. Suka Mengucapkan Kata "Tidak" 

Kalau kamu mau disadari eksistensimu, jangan tunjukkan kepatuhanmu. << His 1st rule on this period of life. Aku ngga tau bagaimana anak lain, tapi Ahnaf, alhamdulillah sudah sesuai dengan tahapan perkembangannya. Mulai suka menyelisihi pendapat dan tidak mau lagi diatur-atur. 

Persis seperti anak remaja. Bedanya, batita tidak punya dasar apapun atas keputusannya. Sedangkan remaja, yaaah diluar tidak masuk akalnya alasan itu, tetap punya argumen atau dalih tertentu. Mereka ini sedang mengembangkan konsep diri. Bagaimana orang disekitarnya merespon, akan terekam di otakny dan keluar ketika muncul stimulus yang sama. 

Contohnya nih,
Case 1
πŸ’πŸ»‍♀️: Ahnaf simpan gelasnya di meja, ya. 
πŸ‘ΆπŸ»: Ngga. Ahnaf mau simpan siniii. (Sambil taro gelasnya diatas sofa). 

Case 
πŸ’πŸ»‍♀️: Ahnaf mau susu?
πŸ‘ΆπŸ»: Tidak.
πŸ’πŸ»‍♀️: Oke. 
πŸ‘ΆπŸ»: Mauuu! Mau susuu!! Uhuhuhu!!! (malah tantrum 😭) 

Case 3
πŸ’πŸ»‍♀️: Ayo Ahnaf pakai popok.
πŸ‘ΆπŸ»: Tidak. (lari, tertawa) 
🀦🏻‍♀️: Ahnaf. (penuh penekanan, mulai tahan emosi, wkwk) 
πŸ‘ΆπŸ»: (Makin jauh berlari) 
🀦🏻‍♀️: Yaudah. (bangkit dari posisi jongkok) 
πŸ‘ΆπŸ»: Pake popooook! (nangisss)

2. Peka terhadap Lingkungan

Printilan-printilan itu disadari banget oleh Ahnaf. Ada lampu yang belum dimatikan, pintu kamar tidak ditutup, air yang tumpah di lantai, posisi kursi miring, haha. Alhamdulillah, segala pujian untuk Allah menyertakan hamba kecilnya ini dengan atribut-atribut berharga bagi kehidupannya kelak. 

3. Luar Biasa Males ke Kamar Mandi

Oke. Poin ketiga PALING MELATIH KESABARAN. πŸ’ƒπŸ» Kamar mandi kami belum kids friendly emang, bisa aja karena itu Ahnaf jadi ga suka masuk kesana. Atau... memang sudah fitrah yang Allah install, kamar mandi bukan tempat baik untuk berlama-lama disana. Atau kemungkinan lain, sebab di masa tak mampu berbicara, hanya menangis ketika popoknya kotor, aku ga segera menanggapi. :( Akibat keseringan, jadi terbiasa, kan. Huhu.

Pas masih pertama tuh, aku suka maksa dia masuk. Cuma kok, hampir setiap hari seperti ini? Aku jadi marah-marah, Ahnaf juga sering tantrum. Diselingi dengan membawa mainan favoritnya pun ga bekerja. Diiming-imingi? Udah, memang work sih, tapi ga baik kan kalau terlalu sering. Bisa membentuk mental berhadiah dan bukan mental juang. 

Jadi apa yang harus kulakukan bila Ahnaf menolak masuk kamar mandi? 

Ya kubiarkan saja. πŸ˜‰

Hahaha. Iya, dibiarkan tapi dengan batasan waktu. 5 menit deh paling lama. 2, 3 menit sebelum times up, kuingatkan bahwa sebentar lagi kita akan masuk toilet. Semakin mendekati waktunya, Ahnaf sudah kulucuti biar dia ada kesiapan untuk bersih-bersih. Haha. Alhamdulillah, cara ini bekerja sampai sekarang. 

4. Oral Needed-nya Belum Tuntas

Iya nih. Antara giginya mau tumbuh atau memang belum selesai kebutuhan mengeksplor dengan mulut. Tapi yang dia masukin cuma jari-jarinya doang, bukan barang.

Pernah beberapa kali ditegur neneknya untuk berhenti emut jari, yang adaaaa, dia malah masukin semua. 😏 Ini mah lari ke poin pertama lagi, ga mau dilarang. Hmm. Aku ga mau rungsing. Selama tangan sudah dibersihkan, silakan Ahnaf kamu pakai, nak. Aku hanya akan melarang ketika kotor dan sedang berada diluar rumah. 

Idealnya gitu. HAHAHA. πŸ˜ͺ Yang terjadi ketika keluar rumah dan ada orang asing menyapa, tangan Ahnaf otomatis masuk ke dalam mulut. Dia malu, dan ditunjukkan dengan cara seperti itu. Mau direnggut pun, aku ga bisa, alhamdulillah selalu teringat dengan kisah Rasulullah ο·Ί ketika menggendong anak bayi yang ngompol. 

Si bayi ini tanpa memberikan tanda, tiba-tiba pipis di pakaian Beliau ο·Ί. Si ibu tentu kaget, manusia terhormat dan hamba yang paling Allah cintai, diompoli sama anaknya. Karena panik, anaknya direnggut, ditarik langsung dari tangan Rasulullah ο·Ί. Alih-alih memarahi, Beliau ο·Ί malah mengatakan, 
"Pakaian ini dapat dibersihkan dengan air, tetapi apa yang dapat menjernihkan hati sang anak (yang engkau renggut dengan kasar)?" 
MasyaAllah 😭. 
Lembutnya Nabi ο·Ί. Pengajarannya meliputi seluruh aspek, sampai hal remeh bagi sebagian orang, Nabi ο·Ί ajarkan kepada umatnya. πŸ€§

Penutup

Kesimpulannya, Ahnaf di usia 25 bulan, sangat suka mengatakan tidak, menolak untuk diatur, dan segala perbuatan yang menunjukkan keinginan untuk punya kendali atas dirinya sendiri. Orangtua yang paham, tidak akan membatasi keinginan anaknya selama tidak keluar dari prinsip hidup masing-masing keluarga dan tidak membahayakan dirinya dan orang lain. 

Omong-omong cuma 4 poin, ya. πŸ˜‚ Tadi tuh banyak loh sampai 10 nomor. Tapi aku lupa detailnya bagaimana. :) Harusnya kutulis juga ya deskripsinya walau satu paragraf. Dan paling penting, tiap ada perilaku Ahnaf yang menarik, langsung dicatat. Oke, pelajaran untukku lebih perhatian dengan Ahnaf dan rajin nyatat di draft. Sekian portofolio bulan ini. ❤️